Oleh : Vania Salsabila Pratama )*
Dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, keamanan menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Setiap langkah dan keputusan yang diambil haruslah mengutamakan keamanan dan integritas proses demokrasi.
Menguatkan sistem keamanan menuju Pilkada 2024 yang aman dan terpercaya adalah sebuah tantangan yang membutuhkan sinergi antara sejumlah pihak terkait. Dari penerapan teknologi mutakhir hingga upaya sinergis antara institusi pemerintah, kepolisian, partai politik, dan masyarakat, semua bertujuan untuk memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan lancar dan adil.
Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan suaranya tanpa rasa khawatir dan keraguan, sehingga hasilnya mencerminkan kehendak yang sebenarnya dari seluruh warga negara.
Dalam memastikan integritas dan transparansi Pilkada yang akan digelar pada 27 November mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Barat telah memutuskan untuk mengadopsi metode pencocokan dan penelitian data pemilih berbasis elektronik (e-Coklit).
Langkah ini, sebagaimana diungkapkan oleh Komisioner KPU Kalbar, Suryadi, bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pemutakhiran data pemilih. Tidak hanya itu, pembaruan signifikan pada aplikasi e-Coklit juga memungkinkan operasionalnya di daerah dengan akses sinyal yang terbatas. Hal ini membuka jalan bagi petugas pantarlih untuk bekerja tanpa hambatan teknis, meskipun berada di wilayah terpencil tanpa sinyal.
Pemilihan menggunakan metode e-Coklit telah teruji pada Pemilu serentak Februari lalu, namun sejumlah pembaruan telah dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi pada penggunaan sebelumnya. Salah satu kelebihan yang diunggulkan adalah kemampuannya untuk tetap beroperasi di daerah tanpa sinyal, setelah melakukan login awal di area yang memiliki akses internet.
Sinkronisasi data kemudian dapat dilakukan di tempat yang terjangkau jaringan internet, seperti kantor desa, memastikan bahwa informasi yang terkumpul dapat diakses dan dikelola dengan lancar.
Namun, implementasi teknologi ini tidaklah semata-mata mengandalkan aplikasi canggih. Bagian yang tidak kalah penting adalah peran serta petugas pantarlih yang merupakan ujung tombak dalam proses pemutakhiran data pemilih.
KPU Kalbar telah melaksanakan proses rekrutmen dengan cermat, memastikan bahwa petugas yang ditugaskan memiliki pemahaman yang cukup tentang situasi kewilayahan dan kondisi penduduk setempat. Salah satu syarat mutlak adalah keberadaan HP Android, memastikan bahwa petugas memiliki perangkat yang sesuai dengan kebutuhan teknologi yang digunakan.
Proses pelatihan dan pemahaman tentang penggunaan aplikasi e-Coklit menjadi prioritas dalam persiapan petugas pantarlih. Dengan harapan bahwa aplikasi ini dapat digunakan secara optimal hingga mencapai 100 persen partisipasi dalam pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada, KPU Kalbar menegaskan pentingnya supervisi dan pemantauan yang cermat terhadap penggunaan teknologi ini.
Menjelang Pilkada tahun 2024, Polres Garut telah melakukan langkah proaktif dengan menggelar safari silaturahmi ke partai politik yang beroperasi di wilayah Kabupaten Garut. Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K., M.Si., menyatakan tujuan utama silaturahmi ini untuk menjalin sinergi dan membangun hubungan yang erat antara Polres Garut dan partai politik. Langkah ini diharapkan dapat mendukung terciptanya Pilkada yang lancar, aman, dan nyaman bagi masyarakat Garut.
Dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh penting dari berbagai partai politik, termasuk DPC Partai PDIP, Gerindra, dan Demokrat, Kapolres Garut menekankan pentingnya kerjasama dalam menjaga kondusifitas politik di wilayah tersebut. Sinergi antara kepolisian dan partai politik dianggap sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban menjelang dan selama pelaksanaan Pilkada.
Sosialisasi pelaporan pelanggaran Pilkada 2024 juga diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengawasan partisipatif.
Diharapkan kualitas pesta demokrasi dapat terjaga dari berbagai bentuk kecurangan atau pelanggaran. Partisipasi aktif dari berbagai kalangan masyarakat menjadi kunci dalam menjamin integritas dan keberlangsungan proses demokrasi yang bersih dan transparan.
Tidak ketinggalan, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, turut memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang akan terlibat dalam proses Pilkada 2024. Dengan menyatukan tiga pilar keamanan, termasuk TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah, Kapolda menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman selama pelaksanaan Pilkada.
Melalui operasi mantap pra-ja, Polda Jateng berupaya mengamankan proses pemilihan Bupati, Walikota, dan Gubernur di Jawa Tengah, memastikan bahwa hak pilih masyarakat dapat tersalurkan tanpa adanya ancaman atau gangguan yang mengganggu.
Dalam menghadapi Pilkada 2024, berbagai pihak terlibat dalam upaya memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan aman, lancar, dan terpercaya.
Bersama-sama kita berkomitmen untuk menjaga integritas dan keberlangsungan demokrasi. Masing-masing pihak memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan ketertiban menjelang serta selama pelaksanaan Pilkada.
Dengan sinergi antara institusi pemerintahan, kepolisian, partai politik, dan masyarakat, kita dapat menghadapi tantangan dengan lebih tangguh dan mewujudkan Pilkada yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan berintegritas.
Mari kita terus bergerak maju menuju Pilkada 2024 yang aman, terpercaya, dan memberikan suara bagi kepentingan terbaik bagi seluruh masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara