Di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berbagai Negara Buka Jalan Investasi di IKN
Oleh : David Falih Hansa )*
Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik perhatian dunia internasional sebagai proyek pembangunan yang merepresentasikan masa depan Indonesia. Tidak hanya sekadar menjadi pusat pemerintahan baru, kota yang dirancang dengan konsep berkelanjutan dan teknologi pintar ini membuka peluang besar bagi investasi asing.
Dari Rusia hingga Uni Emirat Arab, berbagai negara mulai merespons dengan langkah konkret untuk memperkuat keterlibatan mereka dalam pengembangan kota baru bertemakan smart city di Kalimantan Timur tersebut.
Baru-baru ini, Otorita IKN menerima kunjungan delegasi dari Rusia yang difasilitasi oleh Representasi Dagang Federasi Rusia di Republik Indonesia. Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang kerja sama, termasuk sektor ritel, di mana perusahaan terkemuka Rusia seperti Magnit menunjukkan minat besar.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa delegasi Rusia ingin mengetahui lebih dalam mengenai perkembangan pembangunan dan potensi kerja sama. Progres pembangunan yang signifikan serta insentif menarik menjadi daya tarik utama bagi negara tersebut.
Sejauh ini, pemerintahan di era Prabowo-Gibran terus mengawal kebijakan investasi yang diterapkan di IKN dengan rancangan yang mampu memberikan kemudahan secara maksimal bagi para investor.
Dengan dukungan regulasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2024, pelaku usaha baik lokal maupun asing dapat menikmati kemudahan perizinan serta berbagai insentif lainnya. Hal ini ditujukan untuk mendorong partisipasi swasta dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Selain Rusia, negara tetangga Malaysia juga menunjukkan antusiasme terhadap potensi yang ditawarkan oleh IKN. Delegasi Sabah, yang dipimpin oleh Menteri Pembangunan Perindustrian dan Keusahawanan Negeri Sabah, YB Datuk Phoong Jin Zhe, melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan melihat fasilitas seperti Command Center Nusantara di Hunian Pekerja Konstruksi dan berbagai proyek infrastruktur yang sedang berlangsung. Bukan tidak mungkin bahwa keberadaan IKN sendiri menjadi sebuah peluang sangat strategis untuk semakin mempererat hubungan perdagangan antar wilayah, termasuk Sabah dengan Kalimantan Timur (Kaltim).
Rombongan dari Sabah juga melihat peluang besar dalam sektor properti dan investasi lintas batas yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi kedua wilayah. Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kinabalu, Rafail Walangitan, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bukan hanya untuk memahami perkembangan fisik IKN, tetapi juga untuk menjajaki kerja sama di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan pariwisata. Upaya ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin baik selama ini.
Tidak hanya negara-negara tetangga, Uni Emirat Arab (UEA) telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara. Setelah kunjungan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, ke Abu Dhabi, diskusi mendalam terkait delapan sektor investasi utama segera dilakukan. UEA berkomitmen untuk berinvestasi di berbagai bidang seperti energi bersih, perumahan, kesehatan, pariwisata, hingga ketahanan pangan.
Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al-Dhaheri, menjelaskan bahwa komitmen negaranya untuk mendukung proyek-proyek di IKN sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
UEA tidak hanya membawa modal finansial, tetapi juga menawarkan transfer teknologi di sektor energi dan kesehatan. Dengan kekayaan mineral seperti nikel dan bauksit, Indonesia menjadi mitra strategis bagi UEA dalam mengembangkan hilirisasi industri yang bernilai tinggi.
Lebih jauh, proyek perumahan terjangkau yang diusulkan oleh Indonesia menjadi salah satu bidang kerja sama yang menarik perhatian UEA. Rencana ambisius untuk membangun tiga juta unit perumahan setiap tahun selama satu dekade memberikan peluang besar bagi pengembang internasional. Pemerintah Indonesia telah mengadakan delapan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan UEA untuk membahas langkah konkret dalam mewujudkan program tersebut.
Melihat tingginya minat internasional, pembangunan IKN tidak hanya menjadi simbol transformasi Indonesia, tetapi juga peluang besar untuk memperkuat hubungan ekonomi global.
Para pelaku usaha dari berbagai negara melihat Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pertumbuhan baru yang strategis di Asia Tenggara. Posisi geografis Kalimantan Timur yang berada di tengah-tengah jalur perdagangan dunia menjadi salah satu faktor penting dalam menarik perhatian investor asing.
Langkah pemerintah untuk membuka akses seluas-luasnya bagi investasi di IKN juga mencerminkan visi besar yang diusung Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto. Sebagai pemimpin bangsa yang memiliki latar belakang militer dan pengalaman internasional yang luas, Presiden Prabowo memahami pentingnya kolaborasi global untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
IKN kini tidak hanya menjadi mimpi bangsa, tetapi juga harapan dunia. Dengan semakin banyaknya negara yang membuka jalan bagi investasi besar, IKN siap menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di panggung internasional. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik, sehingga kolaborasi yang terjalin dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute