Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto (foto: https://m.jpnn.com/news/kepala-bnpb-sebut-pemerintah-sangat-bergantung-dengan-tni-ketika-terjadi-bencana-alam)
*) Oleh : Yosephine Bonay
Seluruh pihak wajib terus mewaspadai upaya propaganda dan provokasi dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebabkan gangguan keamanan dan menghambat distribusi logistik dari Pemerintah, sehingga mengakibatkan adanya kelaparan pada masyarakat Papua.
Padahal, dalam upaya untuk mengatasi kelaparan pada masyarakat Papua, Pemerintah terus berupaya serius dan maksimal dalam menggencarkan distribusi beragam bantuan berupa bahan logistik.
Namun, upaya pemerintah tersebut terancam terhambat karena adanya ulah propaganda dan provokasi yang OPM lakukan serta berbagai macam gangguan keamanan yang mereka lancarkan, sehingga menyebabkan masyarakat Papua pun menjadi menderita kelaparan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa memang ada gangguan keamanan dari OPM sehingga menghambat proses distribusi bantuan bencana kelaparan di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih itu. Sehingga keberadaan gerombolan separatis musuh bangsa itu menjadi salah satu masalah tersendiri di sana yang harus segera tertangani karena jika tidak, akan semakin menimbulkan hal yang pelik.
Terlebih, di beberapa wilayah di pelosok Papua memang sama sekali tidak memungkinkan adanya akses untuk kendaraan roda empat sehingga cukup sulit akses di sana. Meski demikian, petugas tidak patah arang, melainkan terus berupaya menyalurkan distribusi logistik meski harus menggunakan cara lain seperti penggunaan roda dua, itu pun harus menempuh jarak beberapa jam karena jauh.
Untuk mengatasi adanya sejumlah hambatan itu, Pemerintah juga telah mengirimkan sejumlah bantuan dari Kementerian dan Lembaga lain seperti dari Kementerian Sosial (Kemensos) serta Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dengan seluruh upaya, Pemerintah benar-benar ingin memastikan agar kebutuhan dasar dari seluruh masyarakat Papua bisa tertangani dengan baik sehingga mampu menanggulangi masalah kelaparan di sana.
Selain itu, BNPB juga membangun gudang makanan di Sinak dan Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah untuk mengatasi ancaman kelaparan bagi masyarakat setempat lantaran adanya fenomena iklim embun upas.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa gudang makanan di Kecamatan Sinak itu sudah selesai dan sudah berisi cadangan makanan yang saat ini siap terdistribusi ke masyarakat.
Namun, sempat terjadi gangguan berupa konflik horizontal dari kelompok tertentu, yang mana ternyata tidak lain dan tidak bukan, itu semua karena propaganda, provokasi dan juga hasutan dari OPM sehingga menjadikan pasukan aparat keamanan harus turun tangan ke lapangan dalam melakukan pengamanan secara langsung.
Sangat sigap dan cepat, para personel aparat keamanan mampu menyelesaikan gangguan tersebut karena sejatinya kekuatan gerombolan teroris musuh negara itu sama sekali tidak sebanding dengan para petugas.
Selagi gudang masih dalam proses pembangunan, maka makanan dari gudang Sinak didistribusikan untuk ke masyarakat Agandugume pula. Sebagai informasi keberadaan OPM memang sampai detik ini masih menjadi sebuah ancaman yang sangat serius karena dengan propaganda mereka, mengakibatkan terhambatnya upaya distribusi logistik dan menjadikan masyarakat Papua pun semakin kelaparan serta tentunya menderita.
Akibat adanya potensi ancaman dan gangguan dari gerombolan separatis musuh negara itu, maka personel aparat keamanan siap menjaga ketat gudang makanan di Distrik Sinak, Puncak, Papua Tengah dari beragam hal yang tidak diinginkan.
Bahkan, pengamanan tersebut di bawah komando langsung Kodam XVII/Cenderawasih karena masih merupakan fasilitas strategis untuk pelayanan kepada masyarakat. bukan hanya pengamanan militer secara fisik saja, namun pemerintah juga menyiapkan pesawat tanpa awak untuk mengawasi sekeliling gudang makanan.
Asisten Intelijen Pasukan Pengamanan Presiden (Asintel Paspampres), Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan bahwa selama ini aksi teror kerap kali OPM lakukan di berbagai wilayah di Papua, yang mana tidak jarang pula dalam aksi mereka sering mengeluarkan propaganda, termasuk menghasut masyarakat ataupun melakukan fitnah pada aparat keamanan.
Gerombolan separatis musuh negara itu memang sering melemparkan isu panas di tengah masyarakat Papua yang sebelumnya damai-damai saja. Mereka biasanya melakukan adu domba kepada antar masyarakat, ataupun seolah-olah memposisikan bahwa aparat keamanan akan mengancam orang asli Papua (OAP).
Dalam aksinya itu, tidak jarang memang OPM kerap memutarbalikkan fakta dan justru melemparkan tudingan tidak berdasar serta fitnah atau hoaks di beragam media sosial mereka ataupun media massa untuk menyebarluaskan propaganda dan provokasi tersebut.
Cara licik itu terus mereka gunakan agar masyarakat menjadi tidak kondusif dan terus menerus mengalami kepanikan atau ketakutan. Sehingga dengan demikian, masyarakat pun menjadi was-was dan sangat menderita.
Belakangan ini, adanya kerusuhan atau konflik horizontal yang sempat terjadi ternyata memang lantaran ulah propaganda dari OPM. Untuk itu, hendaknya segenap elemen warga di Papua terus meningkatkan kewaspadaan diri mereka supaya langkah Pemerintah dalam mendistribusikan bantuan logistik termasuk pembangunan gudang makanan dalam rangka mengatasi adanya bencana kelaparan pada masyarakat Bumi Cenderawasih tidak terganggu atau terhampat oleh gerombolan teroris itu.
*) Penulis merupakan mahasiswa Papua yang tinggal di Makassar