Pemerintah Tegaskan Pasokan Listrik Stabil Saat Libur Tahun Baru

Pemerintah Tegaskan Pasokan Listrik Stabil Saat Libur Tahun Baru




*) Oleh : Sefian Anwar

 

Libur Tahun Baru Tahun Baru menjadi momen yang dinanti
oleh masyarakat Indonesia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lonjakan aktivitas
masyarakat selama periode ini membawa tantangan tersendiri, salah satunya
adalah peningkatan kebutuhan pasokan listrik di berbagai wilayah. Pemerintah
melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN
(Persero) memastikan pasokan listrik akan tetap stabil dan aman selama libur
panjang tahun Baru 2025 maupun Natal 2024.

Pemerintah telah melakukan langkah antisipasi terhadap
potensi lonjakan konsumsi listrik. Sejumlah skenario disiapkan untuk memastikan
pasokan listrik tetap terjaga, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki
tingkat kunjungan tinggi seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan daerah
pemukiman padat penduduk.

Direktur
Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu mengatakan kebutuhan
energi jelang periode liburTahun Baru dapat dipastikan aman dan mencukupi. Menurut
Jisman, hasil riset margin antara pasokan dan kebutuhan listrik menunjukkan
kondisi yang cukup untuk mendukung aktivitas masyarakat selama libur pergantian
tahun. Pihaknya juga menjelaskan bahwa konsumsi listrik masyarakat selama Natal
dan Tahun Baru (Nataru) biasanya mengalami penurunan hingga 13%. Namun, jika
terjadi kenaikan konsumsi seperti pada 2023 yang mencapai 8%, PLN telah siap
mengantisipasi. Kenaikan konsumsi ini, justru merupakan indikasi positif dari
pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, PT PLN (Persero) memastikan kesiapan
infrastruktur dari hulu ke hilir. Seluruh pembangkit listrik, jaringan
transmisi, dan gardu induk telah menjalani inspeksi dan perawatan berkala. Tim
siaga bekerja selama 24 jam untuk memantau dan menjaga stabilitas listrik.
Kapasitas pembangkit listrik dan cadangan daya dioptimalkan agar mampu
mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik. Rata-rata beban puncak listrik selama
periode Nataru diperkirakan akan meningkat sekitar 5-10 persen dibanding hari
biasa, namun cadangan daya listrik nasional masih dalam batas aman.

Direktur
Transmisi dan Perencanaan Sistem, Evy Haryadi mengatakan, PLN sendiri telah
menetapkan Masa Siaga Nataru mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025
dengan melibatkan lebih dari 81.000 personel yang siaga di seluruh Indonesia. Pihaknya
menjelaskan, rumah ibadah serta ruang publik yang menjadi pusat keramaian
menjadi prioritas PLN dalam menjaga pasokan listrik yang memadai. Untuk
memastikan keandalan pasokan listrik selama Nataru, PLN juga mendirikan ribuan
posko siaga secara nasional yang dilengkapi dengan peralatan seperti Unit Gardu
Bergerak (UGB), Unit Kubikel Bergerak, Uninterruptible Power Supply (UPS),
genset kendaraan operasional, hingga crane.

Tim respons cepat ditempatkan di berbagai titik
strategis untuk menjamin kelancaran pasokan listrik. Tim dari PT PLN ini
bertugas merespons jika terjadi gangguan listrik, terutama di lokasi-lokasi
krusial seperti rumah ibadah, fasilitas umum, dan kawasan wisata. Wilayah
operasi telah dibagi dan posko siaga didirikan di seluruh unit layanan.
Masyarakat dapat melaporkan gangguan listrik melalui layanan pengaduan resmi
yang tersedia, dan proses perbaikan akan dilakukan secepat mungkin.

Periode libur panjang Natal dan Tahun Baru identik
dengan meningkatnya aktivitas di daerah wisata. Beberapa destinasi seperti
Bali, Yogyakarta, dan Bandung diperkirakan akan mengalami lonjakan kunjungan
yang signifikan. Pemerintah bersama PLN telah memetakan daerah-daerah yang
rawan peningkatan konsumsi listrik. Suplai listrik di destinasi wisata
mendapatkan perhatian khusus dengan penyediaan peralatan pendukung seperti
genset dan unit gardu bergerak.

Meski pasokan listrik dipastikan stabil, masyarakat
diimbau untuk menggunakan listrik secara bijak. Penggunaan alat elektronik
seperti AC, kulkas, dan pemanas air perlu diatur seefisien mungkin agar beban
listrik tetap terkendali. Perangkat listrik yang tidak digunakan disarankan
untuk dimatikan, terutama bagi masyarakat yang berencana bepergian selama libur
panjang.

Kapasitas daya listrik nasional saat ini berada di
kisaran 60.000 MW dengan cadangan daya sekitar 30 persen. Cadangan daya yang
tersedia masih mampu menutupi kebutuhan, bahkan jika terjadi lonjakan konsumsi
listrik. Pemerintah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memonitor kondisi
kelistrikan secara real-time selama periode libur Nataru.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menegaskan
bahwa pasokan listrik akan tetap stabil selama libur Natal dan Tahun Baru
(Nataru), berkat langkah antisipatif yang telah dilakukan PLN. Perusahaan
Listrik Negara memastikan kesiapan sistem dengan meningkatkan kapasitas
cadangan listrik di wilayah prioritas, terutama daerah wisata dan pusat
transportasi. Selain itu, PLN telah menyiapkan tim siaga 24 jam, memperkuat
jaringan distribusi, serta menyediakan genset cadangan di lokasi strategis
untuk mengantisipasi gangguan mendadak. Dengan langkah tersebut, pemerintah
optimistis bahwa kebutuhan listrik masyarakat selama libur panjang dapat
terpenuhi tanpa kendala, mendukung kenyamanan dan keamanan publik.

Kesiapan pemerintah dalam menjaga pasokan listrik
selama libur Natal dan Tahun Baru menunjukkan komitmen untuk memberikan layanan
terbaik kepada masyarakat. Dengan infrastruktur yang mumpuni, tim siaga 24 jam,
dan koordinasi lintas sektor, masyarakat diharapkan dapat merayakan liburan
dengan nyaman dan tenang tanpa khawatir akan gangguan listrik. Masyarakat juga
diminta untuk mendukung upaya ini dengan menggunakan listrik secara bijak dan
melaporkan gangguan melalui saluran resmi yang telah disediakan. Dengan langkah
bersama ini, libur Nataru dapat berjalan lancar dan menjadi momen yang penuh
kebahagiaan bagi semua pihak.

 

*)
Penulis merupakan kontributor Ruang
Baca Nusantara


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *