AMANAH Dukung Konsep Bisnis Startup untuk Pengembangan Teknologi AI Pendeteksi Penyakit Paru

Aceh — Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) mendukung dan menguatkan konsep bisnis perusahaan rintisan (startup) untuk mengembangkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang berguna dalam pendeteksian penyakit paru-paru.

Dukungan penuh dari program strategis unggulan Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut terwujud dalam kegiatan Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT).

Ajang tersebut memang secara khusus untuk para perusahaan rintisan (startup) yang ingin semakin berkembang dengan penguatan konsep bisnisnya.

Pada ajang itu, telah terpilih pemenang startup lokal, Ludesc. Menurut Cut Nanda selaku Founder perusahaan rintisan tersebut bahwa kegiatan AMANAH sangat luar biasa karena memungkinkan seluruh anak muda Aceh terus berkembang dengan teknologi.

“Kegiatan ini sangat luar biasa. Apalagi, ini bagian dari teknologi di Aceh yang tidak begitu didukung. Tetapi, dengan adanya AMANAH dan kegiatan ADICT ini, anak muda Aceh bisa terus berkembang dengan teknologinya,” katanya.

Kemenangan Ludesc terjadi lantaran mereka menyediakan layanan sistem digital yang mampu bekerja secara self screening untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

Dengan adanya bantuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadikan hasil deteksi dari sistem tersebut lebih cepat, mudah dan murah.

“Dengan basis AI dan telemedicine jadi dengan mudah kita bisa mendeteksi kesehatan paru-paru kita sendiri,” kata Cut Nanda.

Sementara itu, salah seorang juri ajang tersebut, Qurratu Aini mengapresiasi tinggi bagaimana kontribusi AMANAH untuk terus mengembangkan perusahaan rintisan lokal.

“Seiring dengan kegiatan yang diperbanyak oleh AMANAH itu akan bisa membentuk pengalaman yang lebih banyak kepada para startup founder,” ujarnya.

Terdapat pula proses pendampingan dari program unggulan strategis Pemerintah RI melalui inisiasi BIN tersebut yang berfokus untuk menguatkan konsep produk dan pemasaran dari seluruh startup.

Senada, Muammar Khadafi selaku salah satu mentor mengatakan bahwa ajang ADICT mrupakan sebuah wadah pengembangan bisnis dari perusahaan rintisan atau startup lokal Aceh.

Menurutnya, sejatinya perusahaan rintisan asal wilayah berjuluk Negeri Rencong itu memiliki potensi yang sangat besar.

“Jadi sebenarnya startup kita punya potensi di Aceh. Cuma, nanti yang perlu dikembangkan lagi adalah ekosistemnya,” kata Muammar Khadafi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *